Frekuensi.co, Samarinda – Kota Samarinda, yang dikenal memiliki banyak sumber daya air, masih menghadapi kendala serius terkait dengan kualitas air yang disalurkan ke masyarakat.
Meskipun sumber utama air berasal dari dua sungai besar, Mahakam dan Karang Mumus, kualitas air yang diterima sering kali tidak memenuhi standar, bahkan terkadang keruh dan tidak layak konsumsi.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, M Ardiansyah mengungkapkan pentingnya Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana lebih terbuka.
Khususnya dalam menyampaikan informasi mengenai masalah yang ada. Hal ini diharapkan dapat mempercepat penemuan solusi yang tepat.
“Walaupun Samarinda memiliki banyak air, pengelolaan yang ada masih jauh dari ideal. Kota lain yang sumber airnya terbatas bisa mengelola dengan baik,” kata pria yang akrab disapa Aan itu.
“Sedangkan kita yang memiliki dua sungai besar justru menghadapi masalah kualitas air seperti ini,” ungkap Aan.
Ia juga menekankan bahwa perbaikan kualitas air bukan hanya menjadi tanggung jawab Perumdam, melainkan membutuhkan kolaborasi antar berbagai pihak agar solusi yang lebih efektif dapat ditemukan.
Aan, yang merupakan politisi dari Partai Demokrat, menyatakan bahwa penyediaan air bersih harus menjadi prioritas utama.
Mengingat peran vital air sebagai kebutuhan dasar, ia berharap agar pemerintah dan lembaga terkait lebih serius menangani isu ini. Dia juga menambahkan bahwa mencari pihak yang salah bukanlah solusi.
“Yang lebih penting adalah bagaimana kita bersama-sama mencari jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah ini,” tuturnya.
Sebagai langkah konkret, Aan mendorong agar Perumdam lebih terbuka dalam menjelaskan kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan air.
“Dengan transparansi, kami yakin masalah ini dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien,” tegasnya.
(dah/adv)