Frekuensi.co, Samarinda – Upaya mengatasi kenakalan remaja di Kota Samarinda dinilai tidak cukup hanya mengandalkan pendekatan bersifat larangan atau pemberian sanksi, hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Samarinda, Celni Pita Sari, menegaskan pentingnya melibatkan generasi muda dan merangkul secara aktif dan persuasif dalam proses penyusunan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sosial.
“Remaja jangan hanya dijadikan objek kebijakan, tapi juga harus diposisikan sebagai subjek yang berkontribusi. Kita sedang menghadapi bonus demografi, ini peluang besar kalau dikelola secara benar,” ujar Celni.
Ia menilai, keberhasilan penanggulangan masalah sosial pada remaja sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan para pemuda itu sendiri.
Dalam berbagai kegiatan pemberdayaan yang ia ikuti dari mendukung pelaku UMKM hingga menggerakkan kegiatan olahraga lintas usia Celni mengaku melihat langsung potensi besar anak muda jika diberi ruang.
Lebih lanjut, ia mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret, seperti memperkuat pendidikan karakter di sekolah.
Juga ditambah menetapkan aturan jam malam bagi pelajar, serta memberikan dukungan maksimal terhadap program-program kreatif dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
“Larangan saja tidak cukup. Kita harus menyediakan sarana yang positif bagi remaja untuk menyalurkan energi dan ide-ide mereka,” ujarnya.
Celni juga menyoroti pentingnya pengawasan di area publik dan sekolah. Ia menyebut pemasangan CCTV serta kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan aparat hukum dalam edukasi tentang narkoba dan pergaulan bebas sebagai langkah pencegahan yang patut diperkuat.
Namun, menurutnya, kunci utama keberhasilan terletak pada pelibatan remaja itu sendiri dalam proses perumusan program.
“Mereka yang paling memahami kondisi di lapangan. Jadi jika ingin program penanggulangan ini efektif, masukan dari mereka harus dijadikan bagian dari perencanaan,” tegas Celni.
DPRD Samarinda, lanjutnya, terbuka untuk menerima berbagai gagasan dari generasi muda.
DIa berharap anak-anak muda di Samarinda berani bersuara, aktif dalam membangun komunitas, serta menjadi penggerak dalam sektor sosial dan ekonomi kreatif.
“Kami ingin melihat anak-anak muda Samarinda menjadi pelopor perubahan positif di lingkungannya. DPRD siap mendengar dan mendukung langkah-langkah mereka,” tutup Celni.
(ham/adv)