Pengibaran bendera One Piece marak terjadi di berbagai daerah, termasuk Samarinda. Bendera dengan simbol tengkorak bertopi jerami itu tak sekadar tren pop culture, tapi bagi sebagian warga, menjadi simbol keresahan dan protes diam terhadap kondisi bangsa. Rabu (6/8/2025) (Frekuensi.co,/ist)

Frekuensi.co,Samarinda – Fenomena pengibaran bendera bajak laut “One Piece” marak terjadi di berbagai daerah, termasuk di Samarinda, Kalimantan Timur. Bendera bergambar tengkorak bertopi jerami itu tak lagi sekadar simbol budaya pop, tetapi bagi sebagian warga menjadi bentuk protes diam terhadap kondisi bangsa. Salah satunya dilakukan oleh Yadi Tandon (32), warga Samarinda yang sehari-hari berjualan air tandon.

Ia sengaja memasang bendera Jolly Roger — simbol kru bajak laut dalam anime One Piece — di mobil pikap miliknya. “Ini murni karena kecewa. Ada koruptor bebas malah disambut seperti pahlawan pulang perang. Pajak makin memberatkan, aturan makin aneh. Kami rakyat kecil cuma bisa protes begini,” ujar Yadi kepada Kompas.com, Rabu (6/8/2025).

Simbol Moral Melawan Ketidakadilan Menurut Yadi, semangat karakter dalam serial One Piece yang kerap melawan ketidakadilan dan penindasan mencerminkan perasaan masyarakat saat ini. “Saya pasang bukan karena ikut tren, tapi karena pesan moralnya kuat, tentang keadilan, tentang harapan,” tambahnya. Fenomena ini juga ramai dibicarakan di media sosial, terutama menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Banyak netizen menyebut aksi ini sebagai “protes sunyi” rakyat kecil. Meski memahami ekspresi warga, aparat keamanan tetap mengingatkan pentingnya menghormati simbol resmi negara.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, mengimbau masyarakat untuk tetap mengibarkan bendera Merah Putih menjelang peringatan kemerdekaan. “Ini menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia. Momen yang tepat untuk menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air,” kata Hendri

“Bendera Merah Putih adalah simbol resmi negara, dan itu yang seharusnya dikibarkan,” sambungnya. Ia mengajak masyarakat untuk tidak melupakan makna nasionalisme, terutama saat bangsa tengah memperingati kemerdekaannya.
(Frekuensi.co,/Ham)

Artikel Terkait